Tahun Berganti ^^


Assalamualaikum, Alhamdulillah masih berkesempatan memasuki tahun ganjil di 2017. Enggak banyak palnning, sederhana aja. Ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Istiqomah dalam ibadah. Makin sering baca, rajin nulis juga. Dan rindu semoga cepat reda ya wkwk. 

Oya izinkan aku merekam mermori 2016 dulu ya, bisa dikatakan 2016 adalah tahun terhebat yang pernah kulewati. Bermula Januari, saat itu aku harus mengakrabi jarak dengan ibu, tinggal di Karawang bersama abang lelaki tertua, saat berangkat kerja harus di antar. Kadang si kakak juga telat nyampe kantor. Masalah demi masalah semakin deras. Hanya sabar dan syukur penghalang putus asa saat itu. Kadang ketika jenuh mulai melanda batas kenyamanan, doa dan suara ibu sebagai penyembuh. 

Alhamdulillah, Februari aku sudah kebeli sepeda motor, meski bekas yang penting kebermanfaatannya. Aku senang saat itu tabunganku 2,5 juta selebihnya abang lelakiku yang menanggung pembayaran saat melakukan transaksi. Bertahap menaiki tangga bulan ketiga, Maret adalah purnama aku dilahirkan. Meski tak memiliki teman spesial, aku beruntung barisan sahabat di Kota Padang masih mengingatnya. 

Tuti, Sakinah, Vonny (sahabat terbaik semasa SMA). Aku sempat terkekeh saat melihat video kiriman sahabatku Nova. Perempuan bertubuh makmur asal Pasaman Barat. Dalam vidio yang berdurasi singkat dia mengucapkan Selamat Ulang Tahun. Lingkaran mata panda masih menghiasi  bawah mata bundarnya. Aku yakin saat membuat video itu dia belum mandi. Terlihat juga dari rambut panjangnya yang masih berantakan. Lusi, aku juga masih ingat dia merayakan ulang tahunku di depan kamar kostnya, bersama Cikgu, Risma, dan juga Faizah. 

Terakhir ucapan manis dari seseorang yang kini kusebut kenangan. Dia, lelaki yang pernah berkelebat dalam ingatan, lelaki yang pernah menjadi dermaga rindu. Sederhana namun ucapannya sangat melekat. Bahkan ketika membacanya aku sempat berurai air mata. Haha al hamdulillah semua telah usai, semenjak  aku tahu dia bukan lelaki terbaik. Aku sadar dengan segala kekurangan. Menjauh darinya cara terbaik, memasrahkan sudah menjadi kewajibanku saat kehilangan apa yang bukan menjadi kepunyaan. Terima kasih untuk masa lalu yang kadang aku tak suka saat mengingatnya, namun aku selalu yakin tak ada guru paling mulia kecuali pengalaman.

Hari ini saat mengingatnya aku tak lagi merasakan perih tak berkesudahan. Allah Maha Baik, Maha Adil juga. Selalu menyiapkan pelangi indah dibalik mendung langit. Kini aku sudah bertemu penggantinya, lelaki April. Seseorang yang menjadi kado istimewa di bulan keempat 2016. Buat kamu, aku bukanlah perempuan sempurna, maaf untuk kesusahan yang pernah kuciptakan, untuk seribu khawatir yang kadang turut menggoda saat kau tak kunjung memberi kabar. Tetap di sana, menjaga  apa yang harus kita jaga. Menyiapkan ribuan doa agar pertemuan segera menyapa.

Sebenarnya masih banyak yang ingin kutulis. Mungkin selebihnya biar Tuhan yang menjadi wadah paling hakiki saat menuangkan segala isi. Aku percaya Tuhan adalah dzat yang Maha Kuasa, Maha Baik, Maha Pengampun. Mampu mengendalikan apa yang manusia tidak bisa. Love my Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri