Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Surat Untuk Jodoh

Gambar
Oleh : Maria Ulfa Assalamualaikum wahai seseorang yang namanya sudah tertulis di lauh mahfudz untuk menggenapkan segala kekuranganku. Apa kabar? Ini sudah memasuki Jumadil Awal di tahun1439 Hijriyah, dan sebentar lagi usiakau genap melampaui seperempat abad. tepatnya purnama ketiga di tangga kelima. Aku tidak pernah mendapat kado terbaik di tahuntahun sebelumnya, hanya saja doa dan harapan yang pernah mengalir selalu lekas kuaamiinkan agar semua terjawab di tahun ini. Kalimat syukurlah yang mampu mengiringi setiap detik perjalanan hidup. Aku tahu Allah tak pernah tidur, Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui tentang apa yang selalu bergetar dalam jiwa. Yang kumahu di tahun ini, aku hanya ingin melihat Ibu tersenyum itu saja, tentunya dengan aku menikah. Ya menikah, Ibu sudah terlalu senja, sisa usianya hanya bisa dinikmati dengan gerakan ibadah. Kerap hati ini menjerit untuk melepaskan semua kebimbangan hati. Wahai nun di sana, adakah kamu mendengar setiap butir doa yang terl

Adakah Rencana Yang Paling Indah Selain RencanaNya?

Gambar
Oleh : Maria Ulfa Assalamualaikum,,, lama sekali rasanya tak bertamu di tempat ini. Padahal ada banyak hal yang ingin aku ceritakan. Kamu tahu? Ini hari ketiga aku didera sakit. Usai peringatan sumpah pemuda ke-89 di halaman kantor bupati dharmasraya tubuhku melemah. Mungkin karena efek tidak mengenakan jaket sepanjang 120 menit perjalanan. Aku pergi bersama rekan kantorku. Dia lulusan PGSD Trenggalek Jawa Timur. Lebih tepatnya teman semasa duduk di bangku putih dongker. Minggu siang, badanku menggigil ditambah cuaca diluar juga panas. Tak ada yang dapat meredakan panas saat itu kecuali berdoa serta meminum obat langganan yang selalu memenuhi laci kecil di kamar, minggu malam, aku tetap meminum obat tersebut hingga bertemu fajar di kaki hari minggu pertama, aku memutuskan untuk mengistirahatkan diri. Seharian dirumah membuat aku bosan, tapi aku baru ingat 30 Oktober adalah hasil pengumuman hasil seleksi SDM PKH 2017. Jemariku tak berhenti diam, terus memainkan toots di layar pon

Shubuh

Setengah lima shubuh menyapa, dan namamu masih saja tereja Jangan khawatir, sebab aku hanya akan menjadi mendung di mega semu yang tak kau lihat juga tak akan mematahkan juangmu Aku hanya mengusik dari balik jendela buram, dan menegurmu dalam balutan diam Apa kabar? hanya kalimat itu yang dapat terkatakan Wahai nun di sana, aku masih ingin bergeming tentangmu Koto Ranah, 18/07/2017