Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Biarkan Doa Yang Bersuara

Gambar
Sekarang Berganti Wali, Ayahku Sudah Tiada 😔 Bahkan untuk menyapamu saja aku tak berani. Aku siapa?  Perempuan yang gemar menerka-nerka. Seseorang yang hanya beralaskan doa saat rindu datang menyapa. Sempat terbesit dalam benak apakah kamu ikut memperjuangkan namaku atau tidak. Apakah hanya kamu sebuah nama yang mendapat ruang terbaik di hati ini? Izinkan sekali lagi menyebut namamu dari bilik penantian. Tuhan, yakinkan aku bahsa tinta takdirmu tak pernah salah. Jangan biarkan aku menelan kecewa saat rencanaku justeru berbelok pada ketetapan-Mu yang lebih ramah. Teruntuk kamu lelaki yang tengah kuselami lewat lantunan doa. Lelaki yang semoga mendapat restu Ilahi untuk membawaku ke Cinta hakiki. Aku akan tabah menjadi rumah untukmu berpulang . :))

Saat Kau dan Aku Pernah Menjadi Kita

Gambar
Bunga Depan Rumah Ketiadaanmu tak pernah kusesali. Aku bahkan mengerti semua ini hanya sebagian kecil rencana Ilahi. Jadi maaf atas semua kekhawatiran yang pernah kutujukan untukmu. Tentang kebimbangan yang juga bermuara pada namamu. Aku paham, pada akhirnya pelangi yang pernah kau gantung di langit hidupku akan tersapu waktu. Jadi biarkan aku mencoba tanpamu. Berjalan teratur seperti dulu ya saat pertama kita samasama membangun harapan.  Bersama senyum dan pertengkaran kecil kita lewati jalan berkerikil. Hingga akhirnya kau diamdiam runtuhkan benteng yang telah kita sepakati. Aku tak marah, bahkan aku tersenyum. Karena di saat kau terpuruk aku pernah menjadi bagian itu. Karena bagiku, bahagia bukan tentang menikmati hasil yang kau perjuangkan. Namun bagaimana berlayar bersama menghadapi badai sampai waktu membawa kita pada muara.