Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

MANTAN

Gambar
Sebagai manusia, tentu siapa pun memiliki bermacam peristiwa hangat dengan seseorang bergelar mantan, tak terkecuali aku yang masih sedikit sulit memakamkannya dalam pusara ingatan. Ya dia yang penah mengisi kehampaan jiwa. Ingin sekali menepi dari kenyataan, agar kehilangan tak tunas kesedihan. Tak banyak yang kuingat, dia hanya lelaki biasa, sederhana dalam ucap, bijak dalam betindak. Berawal dari diskusi, dia tertarik menelusuriku lebih jauh, aku yang hanya seorang junior siapa pun senior yang mendekat tentunya dengan bangga kubuka lebar-lebar pintu perkenalan. Sembilan purnama kuhabiskan masa-masa bahagia bersamanya, kadang air mata pun turut mengiringi perjalanan kami dalam menempuh setiap episode kehidupan. Ada pun ha-hal yang masih terajut dalam bennak akan ingatan tentangnya: – Aku yang sedikit bocah dia justru merangkulku dengan sikap dewasanya. Tak pernah marah, selalu sabar menghadapiku yang super cerewet. – Masih terbesit, saat ia menghubungi ibu denga

Sisa Kemarin

Oleh: Maria Ulfa Sudah adzan dzuhur teh? tanya seorang pria berkulit gelap padaku. Aku yang baru selesai salam di antara dua sujud terakhir langsung tercengang menatap heran. "Sudah" jawabku singkat.  Aku kembali merunduk, menggeriimiskan kalimat Allah, dengan ketukan ruas-ruas jemari. Pria tersebut, langsung mengangkat tangan dan melakukan beberapa gerakan shalat. Krek!!  pintu mushala terdengar merengek di telingaku, seorang bocah dengan balutan kaos singlet memasuki ruangan yang cukup besar berwarna putih susu, mulai dari keramik dinding dan atapnya berona putih. Hanya permadani saja yang berwarna hijau terbentang mulai dari sisi kiri-kanan mushala, bermotif kubah Masjid. Bocah dengan mata sipit, langsung memiringkan kepalanya di samping pria berkulit gelap yang tengah menjalani ibadah, kemudian ia keluar melalui pintu sebelah kanan. Kulihat ia memutar tombol keran, sepertinya hendak mengambil air wudhu, mulai dari membasuh kedua telapak t

Dear Mantan Maafkan Aku Yang Dulu Ya

Oleh : Maria Ulfa Sepekan ini, ketujuh kata di atas serempak menjamur di emperan sosial media, Twitter, Facebook, Instagram dan akun-akun sosial yang setara lainnya . Saya yang hanya seorang jomblo dan sempat menyandang gelar pacaran justru tidak tertarik dengan memasang meme yang katanya kekinian.  So what? this is me. Semenjak awal tahun 2013 saya memutuskan hubungan dengan kekasih saya, tak ada masalah hanya saja kami terlalu egois, dia yang sibuk dengan kuliah, organ isasi ditambah pula dengan kerja part time, tak pernah memberi kabar. Ya saat itu setan memang sedang merasuki tubuh saya. Namun saya tak menyesal pada akhirnya sendiri pun jauh lebih elegan. Dan Islam pun mengajarkan untuk tidak pacaran. Hari ini pun Dear Mantan menjadi trending topic utama di twitter. Bahkan kemarin siang saya membuat PM di BBM  "TUHAN maafkan aku yang pernah PACARAN. MANTAN mulu? sudah ndak LAKU" :D Salah satu temanku memberi emoticon jempol aku pun membalas

Tentang Jodoh

Gambar
  Ketersiapan menyandang gelar istri tentu telah kutanam sejak silam Hanya tinggal menunggu apakah  Dia menghendaki peristiwa sakral itu berlangsung Di musim ini atau justru di musim berikutnya Letih menanti itu pasti Lelah berharap jangan di tanya Namun apakah Allah suka bila hambaNya putus asa? Semua sudah terencana indah di dalam buku rahasiaNya Jangan terburu-buru menafsirkan cinta Yang belum jelas apalagi mengungkapkannya Laporkan setiap rasa yang timbul  Terlebih dahulu pada sang pemberi restu Oleh: Maria Ulfa
Oleh : Maria Ulfa Di sudut sunyi Rindu menetap seorang Angin berembus dari sebrang Mengantar sepucuk kabar Berdiri ia Terpasang wajah berseri-seri Terduduk ia Tertampar aksara di kertas putih Nyeri Secangkir kopi menatap elegi Gerimis berlari menumpuk di mata kiri

Selamat Hari Kartini

Oleh : Maria Ulfa Betapa sukar menanggalkan sebuah ego  Namun tidak padanya Meski keinginannya memuncak tinggi Untuk berguru di negri kincir angin Kepatuhan terhadap ayah dan sistem patriarki  Memupuskan segala Menolak tawaran mengajar di Betawi  Walau sebelumnya ia begitu gebu Ingin mendidik anak negri Menerima lamaran pria asing dengan hati tulus  Tak sertamerta karena kecintaanya pada sang ayah Percayakan pada kami ibu pertiwi Kami akan melanjutkan mimpi-mimpimu  Yang pernah tertunda Dan kami yakin akan pahatan aksaramu Habis gelap terbitlah Terang Karawang, 21 April 2016

Aku Seorang Munafik

Oleh: Maria Ulfa Aku sempat berjanji pada Tuhan dan diriku, semenjak putus dari dia aku berikrar untuk tidak mencari pasangan lagi. Bertawa ria dengan sepi, menjaga keistiqomahan beribadah.  Hah jomblo, temanku berdecak heran Lantas salah? ucapku santai Ember? timpalnya lagi Salah satu teman kuliahku, selalu kepo menanyakan apakah aku berhasil mencari pengganti mantan sebelumnya atu justru sudah memutuskan untuk CLBK. Helo?? Kutegasskan padanya, niat awal aku menginjakkan kaki di bumi semata-mata hanya untuk menyembah ilahi, bukan untuk pacaran putus lantas gonta-ganti? Lu pikir agen makanan apa, yang bila langka di toko si A lalu mencari ke toko si B.  Hidup bukan perkara soal gula-gula cinta belaka, boleh mencintai namun apakah sudah berada di koridornNya, bila belum ubahlah sedikit paradigmamu kawan dalam menempuh kehidupan yang fana. Jujur aku yang terlahir dari lingkungan agama memang agak menutup diri. Itu sebabnya aku memutuskan untuk t

Aku Datang Wahai Kekasih

Gambar
Oleh : Maria Ulfa Serambi Mekkah, kota kecil yang terdapat di Sumatera Barat dengan hawa yang begitu sejuk tempat di mana aku bersua dengan buku Ini. Tepatnya di pertengahan purnama Desember 2012 di Perguruan Dinniyah Puteri Padang Panjang, kala itu aku dan rombongan Mahasiswa Bidik Misi mengikuti "Training Motivation" bertajuk My Big Dream. Selama tiga hari berada di sana, aku benar-benar merasakan hidup yang hakiki, hidup yang sebenar hidup. Tapi sayang, semua aktivitas yang berlangsung di sana tidak bisa kupaparkan dengan rinci, ada beberapa ikrar yang harus aku patuhi dalam pelatihan ini. Singkat saja, selepas penutupan Ibu Fauziah Fauzan menawarkan kami dengan karya-karya terbaiknya, yang terangkum dalam beberapa buku dengan bermacam judul. Alhamdulillah pada saat itu aku membawa bekal uang lebih, aku putuskan untuk membeli 3 buah buku karya beliau dan Alhamdulillah lagi, ketiga buku yang kubeli semuanya dibubuhi tanda tangan beliau.  Dua bu

Kado kecil Untuk Ibu

Piagam sederhana ini, ku persembahkan untuk Dia Ibu yang telah menaruhku di rahimnya selama sembilan purnama hingga aku terlahir merangkak menuju masa dewasa maafkan aku Ibu semoga Allah senantiasa memanjangkan usiamu sampai aku benar-benar bisa  mengukir keindahan kecil di bibirmu, doalan aku semoga keboasaan positif ini  terus berlanjut sampai tiba masanya aku menciptakan karya terbesar yang memang akan ku persembahkan hanya untukmu,  bertahanlah dengan derita ini Aku yakin aku bisa menoreh bahagia di hidupmu.

MELODI DALAM HATI

Aku sadar, jalinan persahabatan tiada yang abadi selalu berujung patah hati. Kau yang semula memaksaku hadir untuk masuk di hidupmu lalu dengan gampang mengusirku pergi. Maaf, hatiku tak setegar karang di lautan. Adakalanya saat rindu datang, aku merupa bocah yang lenganya terlepas dari genggaman seorang Ibu, berada di tengah kebingaran. Bingung, kadang aku linglung. Dan seiring bergulirnya waktu, melodi dalam hati terdengar gemuruh sekali. Sesekali memaksaku untuk mengajakmu berdansa, menikmati riuh irama sunyi yang mengalir di selaput nadi. Ya namamu yang indah, selalu bersembunyi di balik tirai doa, debar yang tak tentu saat menatap dua lampion indah di bola matamu--mengejar bahkan menghimpit dadaku, sesak seoalah ingin kubicara, sesal saat kupendam ia. Biarlah bila pada akhirnya kau lebih bahagia dengannya aku mengerti, bukankah cinta tak harus memiliki ah petuah ini seolah memicu selera makanku agar suara-suara melodi di hati tak lagi bersiu

SEPULUH APRIL

Gambar
Oleh: Maria Ulfa Masih terekam jelas dalam memori ingatan, awal kita bersua seusai pelajaran Bahasa Indonesia mata kuliah yang di ampu oleh Ibu Ruaidah. Bagaimana pun aku tetap rindu suasana kelas saat itu yang selalu bingar oleh celoteh tak menentu. Terlebih saat jam istirahat tiba, masalah dalam keluarga, masalah pribadi sampai masalah biaya kos di kupas habis, wkwk itulah kita yang selalu lemah dalam masalah ekonomi bernaung dengan beasiswa yang kadang cair dengan cepat kadang lamban karen a beberapa faktor. Tak terkecuali kita, selepas pembagian kelompok kita berdialog mencari sumber buku yang sesuai dengan tugas, dan tak lama kita pun larut dalam keakraban, padahal aku pikir aku tak akan mendapati sahabat kala itu, karena memang kalian sudah membentuk tim yang telah di bentuk semenjak SMA bahkan aku sempat berpikir aku takut salah bila berada di antara kalian, takut akan merusak persahabatan yang telah kalian bina jauh sebelum menjadi mahasiswa.  Alhamdul

Selamat Ulang Tahun

Oleh : Maria Ulfa Semula, aku tak ingin mengatakan hal ini padamu namun hati terus menjerit, aku tak ingin ia semakin terhimpit oleh rasa yang semakin sulit.  Wahai lelaki yang pernah singgah, padamu jua kuhaturkan doa terindah, semoga segala kebaikan turut mengiringi langkah kakimu tepat di hari ini, esok dan seterusnya.  Selamat ulang tahun, selamat bertambah usia, dewasalah dalam segala hal. Tersenyumlah bila sekiranya ada bibir yang meretakkan hatimu, aku senantiasa di sini merawatmu dalam doa. Karena tak mungkin aku dengan lancang menjagamu.  Dia lebih dulu hadir mengukir senyum di hidupmu. Apapun itu bila kau masih memperdulikanku, menganggap aku ada dan akhirnya sahabat pula yang kau ungkap, tak apa, aku selalu rela menjadi rumah tempat kau berpulang tempat kau berteduh dari terik permasalahan.   (Mencintai tak perlu memiliki, cinta nan hakiki ia tulus berjalan serupa air yang mengalir menyusur jalan-jalan berkelok, bermuara pada titik dimana kita mera