Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tentang Kamu

Gambar
Tahukah?  Aku belum pernah merasakan getaran ini sebelumnya. Perasaan yang tibatiba hadir menghapus kebimbangan. Berbeda bahkan dengan pertemuan-pertemuan yang sudah silam dan kerap membuat air mata kesedihan tumpah. Sebab harapan selalu bermuara pada perpisahan. Tuhan, aku pernah bercerita padamu bukan? Tentang kehilangan dan rindu yang setiap hari datang. Perasaan yang senantiasa membuat hati risau. Yang kadang akalku bingung harus kemanakah rindu kutaruh? Meski kutahu, hakikat merindu hanyalah pada Sang Maha Pemberi Rindu. Tapi aku selalu percaya dan pernah membenamkan asa, bahwa semua kepahitan atas rasa sabar akan berbuah manis. Tuhan, terima kasih untuk pertemuan yang tak pernah kuduga sebelumnya. Dengan dia sosok yang hanya sekadar kuanggap Ketua lantas kugemari dalam doa. Tuhan, bagaimanapun aku akan menjaga perasaan ini hingga hari itu tiba. Aku percaya dia lelaki yang kelak akan berada tepat di depan shaf ku. Menjadi Imam dalam rumah tangga, sosok yang senantiasa menegurku d

Teruntuk Kamu Lelaki Masa Depanku ♥

Gambar
Bagaimana pun nanti bentuk pertemuan itu, aku yakin rencananya tak pernah keliru. Aku bahkan pernah mengatakan hal ini ketika langit belum resmi mempertemukan kita. Ketika doa doa panjangku terus tertuju pada satu nama yang entah untuk siapa. Kini, saat kutahu kamu yang terbaik aku tak ingin ini hilang begitu saja. Izinkan  aku terus menggenggam namamu di setiap derap doaku. Di penghujung malam yang tak semua orang bisa membangun harapan manis. Sebab bersamamu aku yakin semua yang kurasa sulit akan terlewati dengan mudah. Aku belum pernah merasakan getaran ini, debar yang terus tumbuh saat bersamamu. Mungkinkah?  Cinta melaut dalam pertemuan kita. Hingga akhirnya kita diberi ruang untuk menunggu waktu yang tepat. Yakinkan aku dalam setiap doamu, bahwa aku juga yang terbaik untukmu. Dan kuharap tak pernah ada lelah dalam penantian ini, aku menunggumu.  ♥ ~ 13 Juni 2018/ 28 Ramadhan 1438 H

09.05.18 ♥

Aku bingung harus mengetik kalimat ini dari mana, tentang debar, tentang harapan yang semakin nyata adanya. Dan semua hal indah yang terus membingkai kehidupan. Terima kasih N sudah hadir membenahi luka-luka dan harapan semu. Terima kasih sudah memercayaiku sebagai yang terakhir dalam hidupmu. Aku bahagia?  Tak perlu kuucapkan hal tersebut. Senyum dan keyakinan ini adalah bukti bahwa kamu satusatunya yang terbaik untuk terus kuperjuangkan hingga semesta meridhai. Biarlah mereka tak suka, aku dan kamu dipersatukan atas izinNya bukan?  Kita pernah samasama sibuk mencari, berjuang, kehilangan hingga dipertemukan kembali dengan sebentuk senyum baru. Terima kasih sudah membuatku nyaman berada didekatmu. Aku bersyukur ini adalah mimpi yang begitu nyata. Kamu hadir merebut seluruh kesedihanku. Sekali lagi terima kasih, seseorang yang kelak akan kupanggil Imam. ~24 Ramadhan 1439 H/ 2018 M

Rindu Ini Berat Si

Gambar
Untuk keberkiankalinya, air mata ini terjatuh begitu saja. Apakah tahu, tangisan ini kuciptakan untuk mematahkan rindu. Rindu kepada perempuan yang memiliki kepribadian yang anggun, berjiea keibuan dan selalu menerima kekurangan sahabatnya. Namanya Lusi, perempuan asal pasaman barat yang pernah sama-sama berjuang melewati arus perkuliahan. Di kota padang, tepatnya lubuk lintah. Hari ini setelah sekian waktu tak pernah melihat aktivitasnya di linimasa fb. Tiba-tiba dia mengunggah foto dirinya yang sedang mengelak dari kamera. Bahasa kerennya sih candid, mengenakan baju abu-abu dipadu dengan jilbab berwarna pink. Berlatar belakang bunga sakura yang juga berwarna merah jambu. Bibirnya merona, aku suka melihatnya. Disitu ia tampak begitu anggun. Kadang aku berpikir, wanita yang sudah menikah akan tampak lebih cantik, auranya keluar. Seperti dia, padahal sebenarnya dia gadis biasa, namun kebahagiaan itu terpancar dari caranya tersenyum menaklukan kamera. “Cantiknya istri Ari, komenku pada

Petualangan Hidup

Gambar
Assalamuaalaikum Februari? Rasanya begitu cepat waktu berjalan. Izinkan sejenak aku megurai segala yang selama ini menyesakkan. Kali ini ketika langit berselimut kelam, ketika para jangkrik mulai bersuara. Aku kembali menemukan sebutir mutiara yang sangat berharga.  Tentang hidup, tentang bagaimana bertahan di atas cemoohan semesta. Jujur, dahulu aku pernah bermimpi untuk memiliki pekerjaan yang dapat mengubah hidupku. Hingga seusai gelar sarjana berhasil kuperoleh aku memutusknan untuk meninggalkan tanah kelahiran. Tanpa ibu, aku sendiri menyusuri perjalanan menuju Karawang selama 3 hari. Derai kesedihan yang membersamai kala itu. Dua bulan di karawang, setelah semua kelengkapan berkas diri seperti KK dan pembaharuan E-Ktp aku mulai bertarung nasib dengan ribuan pengangguran. Beberapa job fair yang ada selalu aku ikuti. Bahkan tak jarang aku memasukan lamaran ke beberapa perusahaan. Pernah aku tertipu oleh salah satu perusahaan yang illegal, letaknya di di salah satu kota yang tak ja

Surat Untuk Jodoh

Gambar
Oleh : Maria Ulfa Assalamualaikum wahai seseorang yang namanya sudah tertulis di lauh mahfudz untuk menggenapkan segala kekuranganku. Apa kabar? Ini sudah memasuki Jumadil Awal di tahun1439 Hijriyah, dan sebentar lagi usiakau genap melampaui seperempat abad. tepatnya purnama ketiga di tangga kelima. Aku tidak pernah mendapat kado terbaik di tahuntahun sebelumnya, hanya saja doa dan harapan yang pernah mengalir selalu lekas kuaamiinkan agar semua terjawab di tahun ini. Kalimat syukurlah yang mampu mengiringi setiap detik perjalanan hidup. Aku tahu Allah tak pernah tidur, Allah Maha Mendengar Maha Mengetahui tentang apa yang selalu bergetar dalam jiwa. Yang kumahu di tahun ini, aku hanya ingin melihat Ibu tersenyum itu saja, tentunya dengan aku menikah. Ya menikah, Ibu sudah terlalu senja, sisa usianya hanya bisa dinikmati dengan gerakan ibadah. Kerap hati ini menjerit untuk melepaskan semua kebimbangan hati. Wahai nun di sana, adakah kamu mendengar setiap butir doa yang terl

Adakah Rencana Yang Paling Indah Selain RencanaNya?

Gambar
Oleh : Maria Ulfa Assalamualaikum,,, lama sekali rasanya tak bertamu di tempat ini. Padahal ada banyak hal yang ingin aku ceritakan. Kamu tahu? Ini hari ketiga aku didera sakit. Usai peringatan sumpah pemuda ke-89 di halaman kantor bupati dharmasraya tubuhku melemah. Mungkin karena efek tidak mengenakan jaket sepanjang 120 menit perjalanan. Aku pergi bersama rekan kantorku. Dia lulusan PGSD Trenggalek Jawa Timur. Lebih tepatnya teman semasa duduk di bangku putih dongker. Minggu siang, badanku menggigil ditambah cuaca diluar juga panas. Tak ada yang dapat meredakan panas saat itu kecuali berdoa serta meminum obat langganan yang selalu memenuhi laci kecil di kamar, minggu malam, aku tetap meminum obat tersebut hingga bertemu fajar di kaki hari minggu pertama, aku memutuskan untuk mengistirahatkan diri. Seharian dirumah membuat aku bosan, tapi aku baru ingat 30 Oktober adalah hasil pengumuman hasil seleksi SDM PKH 2017. Jemariku tak berhenti diam, terus memainkan toots di layar pon

Shubuh

Setengah lima shubuh menyapa, dan namamu masih saja tereja Jangan khawatir, sebab aku hanya akan menjadi mendung di mega semu yang tak kau lihat juga tak akan mematahkan juangmu Aku hanya mengusik dari balik jendela buram, dan menegurmu dalam balutan diam Apa kabar? hanya kalimat itu yang dapat terkatakan Wahai nun di sana, aku masih ingin bergeming tentangmu Koto Ranah, 18/07/2017