SEPULUH APRIL

Oleh: Maria Ulfa
Masih terekam jelas dalam memori ingatan, awal kita bersua seusai pelajaran Bahasa Indonesia mata kuliah yang di ampu oleh Ibu Ruaidah. Bagaimana pun aku tetap rindu suasana kelas saat itu yang selalu bingar oleh celoteh tak menentu.

Terlebih saat jam istirahat tiba, masalah dalam keluarga, masalah pribadi sampai masalah biaya kos di kupas habis, wkwk itulah kita yang selalu lemah dalam masalah ekonomi bernaung dengan beasiswa yang kadang cair dengan cepat kadang lamban karena beberapa faktor.

Tak terkecuali kita, selepas pembagian kelompok kita berdialog mencari sumber buku yang sesuai dengan tugas, dan tak lama kita pun larut dalam keakraban, padahal aku pikir aku tak akan mendapati sahabat kala itu, karena memang kalian sudah membentuk tim yang telah di bentuk semenjak SMA bahkan aku sempat berpikir aku takut salah bila berada di antara kalian, takut akan merusak persahabatan yang telah kalian bina jauh sebelum menjadi mahasiswa. 


Alhamdulillah berbilang detik, menit dan jam yang berdentang kita semua resmi menjadi sahabat yang terangkum dalam lingkup PA 2011 selalu ada, selalu peduli pada sesama. Dan hari ini salah satu di antara kami bertemu dengan usia yang hampir matang untuk berkeluarga haha maaf memang kenyataan demikan kan sahabat? 

Selamat berkurang jatah usia semoga dapat melewati segala aral dengan cermat tanpa mengeluh serta rusuh. Yang terbaik tentunya doa ku haturkan untuk engkau Nur Sakinah semoga kebaikan turut serta mengiringi langkah kaki di usia ini. Dan ingatkah dengan klise usang ini? seseorang sempat mengabadikan jejak kita di ranah tempat kita menimba ilmu, ya saat itu kita menjadi panitia wisuda fakultas angkatan keberapa aku lupa. 

Karawang, 10 April 2016
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri