Waktu Yang Salah
"Sejak kapan suka kopi?" komenku pada display picturenya yang bernada sendu dengan gambar kepulan asap pada secangkir kopi. Dp nya mengibaratkan, bahwa ia akan lebih tenang bila ditemani secangkir minuman berwarna hitam pekat. Yah kira-kira begitu. Satu menit berlalu, "Sejak tidak ada yang peduli," diiringi dengan emotikon senyum pura-pura. Aku terdiam sejenak, mengembalikn memori pada kejadian kemarin sore. Aku memang membagikan postingan Tere Liye, yang di dalamnya menuangk an kata-kata begini. "Jangan mudah peduli agar kemudian tidak kecewa."Barangkali dia sudah mulai menafsirkan dan menyimpulkan bahwa aku tidak akan peduli padanya. Ah lelaki, mengapa tidak pernah merasa peka pada pemikiran perempuan sekitarmu. Mana mungkin aku tidak peduli, sementara setiap detik berganti perasaan takut dan cemas selalu mengerubungi. Harusnya kamu tahu, ada dalih yang cukup kuat bagi jemariku saat mengklik share di postingan Tere Liye yang sudah m
Komentar
Posting Komentar