Dear Mantan Maafkan Aku Yang Dulu Ya

Oleh : Maria Ulfa

Sepekan ini, ketujuh kata di atas serempak menjamur di emperan sosial media, Twitter, Facebook, Instagram dan akun-akun sosial yang setara lainnya . Saya yang hanya seorang jomblo dan sempat menyandang gelar pacaran justru tidak tertarik dengan memasang meme yang katanya kekinian. 

So what? this is me. Semenjak awal tahun 2013 saya memutuskan hubungan dengan kekasih saya, tak ada masalah hanya saja kami terlalu egois, dia yang sibuk dengan kuliah, organisasi ditambah pula dengan kerja part time, tak pernah memberi kabar. Ya saat itu setan memang sedang merasuki tubuh saya. Namun saya tak menyesal pada akhirnya sendiri pun jauh lebih elegan. Dan Islam pun mengajarkan untuk tidak pacaran.

Hari ini pun Dear Mantan menjadi trending topic utama di twitter. Bahkan kemarin siang saya membuat PM di BBM 

"TUHAN maafkan aku yang pernah PACARAN. MANTAN mulu? sudah ndak LAKU" :D

Salah satu temanku memberi emoticon jempol aku pun membalas dengan emotikon tawa. Lalu tadi pun aku sempat meretweet salah satu akun bernapas islam dengan postingan begini

Dear Mantan aku meningalkanmu karna aku tak Ingin menjerumuskanmu dalam dosa Zinah ! Biarkanlah aku dalam ketaatanku dan Imanku pd Allah." @Islamcommunity1

Angin-angin cemburu tentu terkadang menerpa nurani dan perjalan saat menujuNya, bagaimana tidak teman-teman seusia saya terlebih mereka yang pernah berjuang bersama saat duduk di bangku kuliah sampai detik ini masih dengan kekasih lamanya, berjuang ditemani sang belahan jiwa. Hampir setiap hari status bermanjaan dengan kekasihnya tercecer di beranda medsos. Tapi aku tak pernah menyerah  menuju jalanNya, meski banyak rintangan, meski ada sedikit keirian dalam jiwa tetap kupasang prasangka baik pada Ilahi.

So dear janganlah mengikuti ajaran yang tak sesuai dengan norma-norma Agama, Islam sudah  sedemikian gamblang menyuruh umatnya dalam beribadah. Apalagi menuruti gaya hidup orang barat, tak sepantasnya di zaman yang sudah renta kita malah berlomba-lomba merubah pola hidup dengan tingkah keaneh-anehan foto kekinian ditambah pula mengumbar mesra depan layar media sosial. Nauudzubillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri