Senja Pukul Lima
tak ada sentuhan merah mega
hanya alunan cerita usang dan degup yang menggugup
di antara denyut ilalang yang menyipu
tanah menabah, kemarau di awal musim tak bisa dicegah
di sini, hangat senyummu menyapa tubuh yang merindu
sementara tangan rintih menggenggam harapan bisu
hati yang begitu daun, tekun menabahi resah
memeluk kisah yang terbentur pada dinding yang ceroboh
padamu kemuning kecil, cahaya emas yang semakin jatuh
terangi siluet yang karam dalam kegelapan yang merapuh
katakan pada temaram yang legam, aku butuh
purnama bersinar yang hinggap di langit seberang
jika pun terasa rumit, aku akan begini saja
mengakrabi hitam yang semakin sahaja
menunggu matahari--setelah embun mengetuk pintu pagi
perihal asa, biar kutabung pada doadoa sepi
Karawang, 12 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar