Kepulangan Waktu

Keseriusan semacam apa yang harus kutunjukan di atas panggung hidup 
bukankah nyala doa pada setiap malam redup 
mampu merapuhkan dinding jauh

Membangun kokoh kepercayaan yang belum menumbuhi akar


Kurasa kita tak perlu seperti mereka

kita akan bahagia dengan seapa adanya kita

Saling tekun menjaga dalam untaian doa 
Merindu dalam pelukan tabah


Hening, saling sapa dalam bilik masing-masing

Berteman bisik sayup sunyi,

memutar sepi, diriringi alunan detak jarum waktu

di tembok-tembok semu


Penantian milik kita, pun pertemuan yang masih entah kapan bersua

Bersahabatlah dengan rindu berdamailah dengan jeritan temaram kelabu

Bukankah rembulan tak pernah gusar meski sendiri berpendar

Lihathah fajar, meski pelita tak membawa kabar
ia tak marah ketika embun tercuri lengan-lengan cahaya

Sementara senja, meski sesaat memantulkan gempita merah saga

Ia selalu berdamai dengan kepulangan waktu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri