Mawarku

 
Di musim gugur

mawar megar melukai tubuhnya
duri tajam ia tancap tanpa ragu

lembar demi lembaran kelopaknya
tanggal jatuh berguguran

bulir bening pun menetes ke permukaan tanah
menganak sungai ketabahan

kala dirinya hanya setangkai bunga yang lapuk
di lalap masa

O mawarku

samakah engkau dengan penulis ini yang
 hanya sebatang kara di tanah jawa

teman tiada gubuk derita pun aku tak punya
hanya berbekal semangat dalam dada

yang sengaja ku cipta untuk bertahan sementara
saja  dari munafik dunia fana.

Oleh: Maria Ulfa
Karawang, 04 Februari 2016 11.00 am

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri