Aku, dan Sejuta Lelah
Teringat saat perjalanan pulang
menuju istana sederhana
kala itu..
tarian peluh yang menyambut senja
menyaksikan kematian surya
binar jingga berlabuh di ufuk barat
burung-burung menari bebas di angkasa
rumput ilalang menyambut belaian bayu
semua keindahan muasal dari yang satu
dan hanya ada di labirin senja
segalanya..
menumbangkan serdadu lelah
memadamkan celoteh gundah
tentang rindu yang semakin resah
Ah, sepetinya aku hampir lupa
bukankah ini perjalanan pulang
yang harus ku tempuh dengan riang
bukan dengan lara atau pun luka
aku, dan sejuta lelah
begitu menikmati perjalanan ini
terima kasih senja
segala yang ada di atmosfermu
meredupkan amarah sukma.
Oleh: Maria Ulfa
Karawang, 16 Januari 2016
menuju istana sederhana
kala itu..
tarian peluh yang menyambut senja
menyaksikan kematian surya
binar jingga berlabuh di ufuk barat
burung-burung menari bebas di angkasa
rumput ilalang menyambut belaian bayu
semua keindahan muasal dari yang satu
dan hanya ada di labirin senja
segalanya..
menumbangkan serdadu lelah
memadamkan celoteh gundah
tentang rindu yang semakin resah
Ah, sepetinya aku hampir lupa
bukankah ini perjalanan pulang
yang harus ku tempuh dengan riang
bukan dengan lara atau pun luka
aku, dan sejuta lelah
begitu menikmati perjalanan ini
terima kasih senja
segala yang ada di atmosfermu
meredupkan amarah sukma.
Oleh: Maria Ulfa
Karawang, 16 Januari 2016
Komentar
Posting Komentar