Bersama Jingga Yang Membias


Langkahku terjebak pada labirin yang gelap, pengap tak ada seberkas cahaya untuk sekadar beranjak.

Aku ingin pergi, mengasingkan diri dari ruang tak berpintu ini.

Hilang, semua yang ku genggam terlepas begitu saja.

Inikah caraMu agar aku lebih mempertimbangkan tindakan mana yang akan berbuah kusut.

Sedang hasrat terus memaki sebuah harapan yang masih bersandar pada ttiang kelabu.

Aku menyerah, tapi nasibku akan kalah. 

Bagaimana, bilakah kebahagaiaan itu akan terbenam bersama jingga yang membias?


Gambar terkait

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri