Aku Merindukanmu

Bagaimana jika jemariku mulai lelah, merapikan namamu dalam barisan doa?

Apa kamu akan marah?

Sementara kesalahan itu tetap  nampak jernih di mataku yang danau

Aku harus bagaimana?

Entahlah... siang dengan cuaca muram membuat jantungku sedikit berdebar, hebat

Terlalu naifkah? atau justeru kamu sengaja membiarkanku mereka-reka

Jatuh pada  labirin kosong, gelap

Tak ada yang berusaha menjadi cahaya meski sekejap

Aku ingin pergi, membawa sesak yang terlanjur hinggap

Menjemput pelangi yang pernah singgah di musim yang tlah usai

Aku Merindumu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Cerita Ephemera Istimewa

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri