Adakah Rencana Yang Paling Indah Selain RencanaNya?
Oleh : Maria Ulfa
Assalamualaikum,,,
lama sekali rasanya tak bertamu di tempat ini. Padahal ada banyak hal yang
ingin aku ceritakan. Kamu tahu? Ini hari ketiga aku didera sakit. Usai
peringatan sumpah pemuda ke-89 di halaman kantor bupati dharmasraya tubuhku
melemah. Mungkin karena efek tidak mengenakan jaket sepanjang 120 menit
perjalanan. Aku pergi bersama rekan kantorku. Dia lulusan PGSD Trenggalek Jawa
Timur. Lebih tepatnya teman semasa duduk di bangku putih dongker.
Minggu
siang, badanku menggigil ditambah cuaca diluar juga panas. Tak ada yang dapat
meredakan panas saat itu kecuali berdoa serta meminum obat langganan yang
selalu memenuhi laci kecil di kamar, minggu malam, aku tetap meminum obat
tersebut hingga bertemu fajar di kaki hari minggu pertama, aku memutuskan untuk
mengistirahatkan diri. Seharian dirumah membuat aku bosan, tapi aku baru ingat
30 Oktober adalah hasil pengumuman hasil seleksi SDM PKH 2017. Jemariku tak
berhenti diam, terus memainkan toots di layar ponsel sembari mencari info.
Sampai akhirnya aku menemukan jawaban bahwasannya pengumuman di undur pada 31
Oktober tepat pukul 00.00 WIB.
Malam,
menjelang membuka hasil pengumuman tubuhku kembali mendemam, ibu yang sudah
terlihat lelah akibat menolong paman membuat kandang ayam di belakang rumah.
Harus direpotkan olehku karena tidak ingin berobat. Perempuan bertubuh senja itu
sibuk mencari kain dan air untuk mengompres bagian keningku. Jujur aku tak tahu
lagi saat itu, seperti sudah pasrah pada keadaan. Ibu, sekiranya aku punya
salah aku selalu memohon ampun padaNya semoga engkau mendapat balasan yang
setimpal. Aku meneteskan air mata di bawah bantal bermotif kotak-kotak. Beliau
hanya membaca ayat-ayat suci serta mengusap kepalaku dengan lembut. Aku sangat
nyaman berada dipelukan perempuan yang sudah tidak muda lagi. Aku selalu
berharap Allah membukakan jalan untukku menuju sukses.
Sebelum
tidur aku sempat mengkonsumsi satu butir obat sehingga saat dipelukan ibu aku
terhanyut dalam ilusi. Sekitar pukul 01.00 WIB saat semua begitu hening aku
meraba ponsel yang kutaruh di samping tempat tidur. Entah kenapa aku langsung
mengeklik kemsos.go.id. Alhamdulillah setelah ku download dan kubuka namaku
belum ada, aku mengusap dada sebentar berusaha menenangkan diri seraya berbisik
pada hati kecil. Plis belum waktunya menyerah, kamu kuat. Ini masih perihal
rencana terbaikNya yang tak bias kamu halau. Sebenarnya aku kecewa kenapa
berkali-kali mendaftar pekerjaan di satu instansi Negara aku selalu gagal.
Bukan berarti aku mengeluh, ah tapi aku tak peduli hingga detik ini aku sudah
melakukan yang terbaik untuk diriku.
Komentar
Posting Komentar