Sajak Februari I

Teruntuk kamu, lelaki penggenggam masa depanku
Hari ini izinkan aku menoleh kebelakang
Bukan untuk mengulang
Hanya sekejap mengenang
Menemukan kembali arah yang pernah hilang
Tentang senyum dan seutas kesedihan yang pernah datang

Mungkinkah serupa dengan apa yang menyerak dalam dada
Keinginan bersua sekali lagi, seraya berkata selamat
Telah cukup keberanianmu untuk meminang gadis tersebut
Perempuan yang kelak membenamkan kesedihanmu

Februari, akhirnya aku mengerti betapa diri ini terlalu naif
Mencoba melawan tinta perjalananNya tanpa terbesit bahwa Dia sebaikbaik perancang
Terima kasih, sudah hadir dan melabuhkan namaku di sudut kecemasan
Lantas langkah kian membisu tanpa tahu kemana arah hendak kutuju, hilang. .
.
.
.
📝Karawang,  22 Februari 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Yang Salah

Review Dawai Cinta Tanpa Nada - Ansar Siri

Teruntuk Kamu Lelaki Masa Depanku ♥